- Tribun Jakarta
- Warta Kota
- Tribun Jogja
- Tribun Jabar
- Surya
- Tribun Jateng
- Tribun Bali
- Banjarmasin Post
- Sriwijaya Post
- Bangka Pos
- Tribun Batam
- Tribun Jambi
- Serambi Indonesia
- Tribun Kaltim
- Tribun Lampung
- Tribun Manado
- Tribun Medan
- Tribun Pontianak
- Tribun Pekanbaru
- Tribun Timur
- Tribun Sumsel
- Pos Kupang
- Pos Belitung
9 Faktor Ini Bikin Anda Jadi Sering Lapar
Minggu, 31 Mei 2015 09:47
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seusai berolah raga, apalagi tergolong berat, rasa lapar biasanya akan muncul. Ya maklum saja, banyak energi yang dibakar ketika berolah raga. Selain itu, menjelang menstruasi, kebanyakan perempuan juga sering mengalami rasa lapar. Namun, ketika Anda merasa lapar tanpa alasan yang jelas, besar kemungkinan ada sesuatu yang terjadi dalam tubuh Anda.
Menurut Maggie Moon, RD, nutrisionis di Los Angeles dan pemilik Everyday Healthy Eating, lapar adalah kebutuhan fisiologis untuk kalori, air, dan garam, dipicu oleh beragam faktor seperti diet, hormon nafsu makan, maupun faktor emosional seperti stres. Berikut adalah sejumlah hal, yang dapat membuat Anda berada dalam kondisi lapar.
Dehidrasi. Dehidrasi ringan, disebutkan Alissa Rumsey, RD, juru bicara untuk American Academy of Nutrition and Dietetics, kerap seperti memiliki topeng seperti perasaan lapar. "Padahal saat itu, tubuh benar-benar hanya membutuhkan cairan," terang Rumsey.
Kebingungan ini terjadi di hipotalamus, bagian dari otak yang mengatur nafsu makan serta haus. Saat dehidrasi, sambungan yang melintas ke hipotalamus membuat Anda malah mengambil sekantung keripik, meski sebenarnya yang dibutuhkan hanya sebotol air.
Guna mengatasinya, pastikan asupan cairan bagi tubuh selalu tercukupi. Bila Anda terasa lapar dan teringat belum banyak minum di hari itu, cobalah untuk minum segelas air. Lalu tunggu selama 15-20 menit guna mengetahui jika rasa lapar menghilang.
Kurang tidur. Bangun di pagi hari setelah mengalami tidur tak nyenyak atau kurang tidur, membuat dua hormon yang terkait dengan nafsu makan akan berkonspirasi terhadap Anda. "Tidur terlalu sedikit menyebabkan gelombang atas kadar ghrelin, hormon yang merangsang nafsu makan, serta menurunkan kadar leptin, alias hormon yang menimbulkan rasa kenyang," urai Rumsey.
Kurang tidur ini hanya akan membuat Anda menjadi kemaruk terhadap makanan. Karenanya, penuhi kebutuhan tidur 7-8 jam di malam hari, agar tingkat energi dan hormon lapar kembali pada jalurnya.
from pekanbaru tribunnews