Selasa, 26 Mei 2015

Pengungsi Rohingya di Makassar Tak Mau Pulang ke Myanmar, Takut Dibunuh


Social Media
Partner Site
Login     Tribun JualBeli
Rabu, 27 Mei 2015

Pengungsi Rohingya di Makassar Tak Mau Pulang ke Myanmar, Takut Dibunuh

Selasa, 26 Mei 2015 23:56

Pengungsi Rohingya di Makassar Tak Mau Pulang ke Myanmar, Takut Dibunuh
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah warga Rohingya di Wisma Budiman, jl Harimau, Makassar, Sulsel, Senin (25/5). Sebanyak 36 warga Rohingya asal Myanmar yakni terdiri dari 13 anak-anak dan 24 orang dewasa melarikan diri pasca pembantaian massal di negara asalnya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ternyata sejak tahun 2012, Makassar jadi tempat penampungan sekitar 200-an pengungsi dan pencari suaka politik asal Rohingya, Myanmar.

Selama tiga tahun lebih, sejak konflik pertama 2011, mereka tinggal menyebar di sejumlah wisma kelas melati di kota ini.

Setiap bulan mereka mendapat 'jatah' makanan dan uang saku sebesar Rp 500 ribu dari perwakilan lembaga kemanusiaan PBB bidang pengungsi, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Akhir pekan lalu, Wakil Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Sulsel Yonggris Lao dan beberapa pengurus Walubi, bertemu Muh Toyyib (45), tetua komunitas Muslim Rohingnya Wsma Budi, penampungan sementara UNHCR di Jl Harimau, Kelurahan Maricayya, Makassar.

"Keharmonisan Muslim Rohingya bersama Buddhis Rakhine di Myanmar terkoyak oleh junta militer Myanmar yang kejam," kata Yonggris.
Ada 36 warga pencari suaka Rohingya di penampungan sementara itu. Mereka terdiri dari 13 anak anak dan 24 orang dewasa.

Sebagian besar anggota keluarga, remaja dan ada pula yang berusia balita.
"Kami disini tidak punya kegiatan, karena kami dilarang imigrasi, selain beribadah, yang kami pulang ke wisma," Toyyib (45) di wisma Budi.

Mereka taat hukum internasional, yakni dilarang meninggalkan wilayah Makassar.



from pekanbaru tribunnews

0 komentar:

Posting Komentar