Sabtu, 30 Mei 2015

Kisah Relawan Pembasmi Kutu Wanita Rohingya


Social Media
Partner Site
Login     Tribun JualBeli
Rabu, 27 Mei 2015

Kisah Relawan Pembasmi Kutu Wanita Rohingya

Selasa, 26 Mei 2015 20:53

Kisah Relawan Pembasmi Kutu Wanita Rohingya
DOK.RUMAH ZAKAT
Sifa bersama relawan lain di Rumah Zakat di Posko Pengungsi Rohingya, Kuala Langsa. 

"Mungkin ini kutu yang agak besar, hitam di antara kutu-kutu lain di kepala orang yang pernah saya lihat."

Kata-kata itu diucapkan Sit Fatimah Sitepu, mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia Universitas Medan (Unimed) , Sumatera Utara yang saat ini menjadi relawan Rumah Zakat yang membantu pengungsi Rohingya di Kuala Langsa.

Mahasiswi yang biasa dipanggil Sifa ini, ikut menjadi relawan kemanusiaan dari kampusnya di Sumatera Utara. Pengalaman membantu keramas wanita Rohingya, adalah kali pertama dialaminya. Itu pun langsung berurusan dengan kutu-kutu yang ikut migrasi bersama warga Rohingya ke Kuala Langsa.

"Pertama saya semangat karena siapa lagi kalau bukan kita yang bantu mereka. Pas kita mulai bersihkan, tak nyangka sebanyak itu kutunya," ujar Sifa kepada Serambi, Senin (25/5) kemarin.

2

Kondisi rambut yang gimbal dan kulit kepala yang rata-rata sudah berkerak itu, yang menggerakan hatinya ikut membantu mencuci rambut pengungsi wanita Rohingya tersebut. Meski semula agak canggung, memegang kepala wanita pengungsi, tetapi kemudian tekadnya bulat membantu keramas massal, memburu kutu yang digelar bersama lembaga The International Organization for Migration (IOM), Sabtu (23/5) yang lalu.

Seperti diceritakan Sifa, bisa jadi rambut mereka seperti itu, berkutu, dan kotor karena tak sempat keramas apalagi mandi. Perkembangbiakan yang cepat itulah, terang Sifa, yang menjadikan kepala mereka para wanita ini, seperti sorga bagi kutu-kutu dari Rohingya yang terbawa ke Kuala Langsa.



from pekanbaru tribunnews

0 komentar:

Posting Komentar