- Tribun Jakarta
- Warta Kota
- Tribun Jogja
- Tribun Jabar
- Surya
- Tribun Jateng
- Tribun Bali
- Banjarmasin Post
- Sriwijaya Post
- Bangka Pos
- Tribun Batam
- Tribun Jambi
- Serambi Indonesia
- Tribun Kaltim
- Tribun Lampung
- Tribun Manado
- Tribun Medan
- Tribun Pontianak
- Tribun Pekanbaru
- Tribun Timur
- Tribun Sumsel
- Pos Kupang
- Pos Belitung
- Surya Malang
Pesawat Lion 'Delay' 10 Jam, Suami Batal Dampingi Istri Melahirkan
Selasa, 28 Juli 2015 21:55
TRIBUNPEKANBARU.COM, KUPANG - Pesawat Lion Air tujuan Kupang-Surabaya mengalami penundaan (delay) sejak pukul 06.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita, Selasa (28/7/2015). Akibatnya, ratusan penumpang telantar di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kamis Wara, pria asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang sehari-hari berdagang makanan di Kota Kupang, akhirnya tak bisa menemani sang istri yang saat ini tengah bersiap untuk melahirkan anak keduanya di kampung halamannya.
Ketika ditemui di Bandara El Tari, Kamis mengaku ditelepon oleh sang istri, Senin (27/7/2015), untuk segera datang ke Ngawi dan mendampingi istrinya melahirkan.
"Kemarin saya sudah beli tiket untuk penerbangan Lion Air tujuan Surabaya pada pagi tadi dengan jadwal pukul 06.00 Wita sehingga saya pun datang ke bandara sekitar pukul 05.00 Wita. Namun, ketika tiba jadwalnya, petugas mengatakan ditunda ke pukul 09.00 dengan alasan ada kesalahan teknis, dan kemudian ditunda lagi ke pukul 16.00 Wita. Saat ini, kami masih terus menunggu, dan istri saya saat ini berada di rumah sakit, dan bersiap untuk melahirkan anak kedua. Karena itu, batin saya tidak tenang," ungkap Kamis.
Dia mengaku sangat kecewa dengan pelayanan dari pihak Lion Air, yang membuat dirinya harus menunggu dengan ketidakpastian.
"Kami tadi bersama penumpang lainnya, mau pindah pakai pesawat lain, tetapi semua sudah penuh karena itu kami hanya pasrah saja. Kalau memang penerbangan untuk hari ini tidak jadi, terpaksa kami harus pulang ke rumah," kata Kamis.
Hal senada juga disampaikan Akrab Akbar Asikin. Warga Kabupaten Alor yang bersekolah di Pondok Pesantren Bondowoso, Jawa Timur, ini mengatakan bahwa delay pesawat ini membuat dirinya terpaksa terlambat masuk pemondokan.
from pekanbaru tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar