- Tribun Jakarta
- Warta Kota
- Tribun Jogja
- Tribun Jabar
- Surya
- Tribun Jateng
- Tribun Bali
- Banjarmasin Post
- Sriwijaya Post
- Bangka Pos
- Tribun Batam
- Tribun Jambi
- Serambi Indonesia
- Tribun Kaltim
- Tribun Lampung
- Tribun Manado
- Tribun Medan
- Tribun Pontianak
- Tribun Pekanbaru
- Tribun Timur
- Tribun Sumsel
- Pos Kupang
- Pos Belitung
- Surya Malang
'Malware' Baru Incar Pengguna Android, Termasuk Indonesia
Sabtu, 11 Juli 2015 19:27
TRIBUNPEKANBARU.COM — Firma keamanan cyber Palo Alto Research menemukan malware baru yang mengancam pengguna Android di beberapa negara, termasuk Indonesia. Program jahat itu ada di dalam sebuah aplikasi emulator game Nintendo dan dapat langsung aktif begitu aplikasi dipasang.
Totalnya ada tiga jenis program jahat baru yang diberi nama "Gunpoder". Pengguna yang terjangkit bakal merasakan efek buruk yang merepotkan.
Sekali bersarang di dalam ponsel, maka dia akan mengumpulkan semua bookmark dan riwayat browser, mengirimkan dirinya sendiri melalui SMS, hingga menampilkan iklan-iklan palsu, dan langsung mengeksekusi kode-kode berbahaya di dalamnya.
Hal paling mengerikan dari malware ini adalah lokasi persembunyiannya. Dia menyelinap di balik portal pembayaran aplikasi emulator Nintendo yang ada di Google Play Store.
Para peneliti keamanan itu tidak menyebutkan secara spesifik nama emulator yang dimaksud. Namun, mereka mengatakan bahwa harganya berada di rentang 0,20 hingga 0,40 dollar AS. Pengguna Android yang tertipu dan membeli emulator tersebut akan langsung terjangkit begitu dia melakukan pembayaran.
Seperti dilansir KompasTekno dari Phone Arena, Jumat (10/7/2015), mereka juga mewanti-wanti para pengguna karena malware tersebut tidak bisa dideteksi oleh software antivirus.
Palo Alto mengatakan, program jahat tersebut berpotensi menyerang pengguna Android yang tinggal di Irak, Thailand, India, Indonesia, Afrika Selatan, Rusia, Perancis, Meksiko, Brasil, Arab Saudi, Italia, Amerika Serikat, dan Spanyol. Lucunya, program jahat itu tidak berani mengirimkan SMS secara otomatis bila pengguna yang terjangkit berada di Tiongkok. (kompas.com)
from pekanbaru tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar