- Tribun Jakarta
- Warta Kota
- Tribun Jogja
- Tribun Jabar
- Surya
- Tribun Jateng
- Tribun Bali
- Banjarmasin Post
- Sriwijaya Post
- Bangka Pos
- Tribun Batam
- Tribun Jambi
- Serambi Indonesia
- Tribun Kaltim
- Tribun Lampung
- Tribun Manado
- Tribun Medan
- Tribun Pontianak
- Tribun Pekanbaru
- Tribun Timur
- Tribun Sumsel
- Pos Kupang
- Pos Belitung
- Surya Malang
Tak Etis Tjahjo Kumolo 'Serang' Koleganya Sesama Menteri
Kamis, 2 Juli 2015 10:28
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Thohari mengatakan, menteri Presiden Joko Widodo dianggap sudah menciptakan tradisi yang buruk, lantaran telah membuka kesalahan-kesalahan yang dilakukan sesama koleganya di kabinet. Padahal apabila ada masalah di kabinet, itu cukup diatasi di internal dan bukan diungkap ke publik.
"Disampaikan ke publik itu tradisi buruk, kan lebih elok disampaikan di rapat kabinet. Karena ini kabinet sistem presidensial, baik buruknya menteri jadi tanggung jawab presiden, diangkat dan diberhentikan oleh presiden," kata Hajriyanto kepada wartawan di Jakarta Kamis (2/7/2015).
Karena aksi buruk menteri tersebut, menurut Politikus Partai Golkar tersebut, kabinet sekarang tampak semakin tidak solid dan tidak kompak. Di dalamnya, penuh intrik politik antar-menteri, dan berlomba-lomba membuat opini yang menjatuhkan.
"Ini merugikan presiden Jokowi," ujarnya.
Selain itu, Hajriyanto juga menilai, dengan perilaku buruk tersebut, publik akan membaca ada pihak yang bermanuver mengenai isu reshuffle yang belakangan semakin kencang dihembuskan.
"Itu manuver buruk. Parpol memang boleh usulkan reshuffle tapi harus elok karena hak prerogatif preisden. Ini tak baik buat pendidikan politik bangsa. Apalagi yang dikeluarkan terminologi kasar. Tidak ada tata krama politik," kata Hajriyanto.
Informasi mengenai adanya sinyalemen ketidakkompakan di internal Kabinet Kerja, khususnya di antara para menteri, pertama kali diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Menurut dia, ada yang mengecilkan Presiden Jokowi dan tidak berterima kasih telah diberikan jabatan.
Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Presiden Jokowi sudah tahu mengenai nama menteri yang dimaksud Tjahjo. Meski begitu, Jokowi berpesan kepada Pratikno agar para menteri tidak terganggu dengan masalah ini dan tetap fokus bekerja. (*)
from pekanbaru tribunnews
0 komentar:
Posting Komentar