Senin, 31 Agustus 2015

Bando Jalan Ilegal, DPRD: Langsung Potong Saja!


Social Media
Login     Tribun JualBeli
Selasa, 1 September 2015

Bando Jalan Ilegal, DPRD: Langsung Potong Saja!

Selasa, 1 September 2015 11:43

Bando Jalan Ilegal, DPRD: Langsung Potong Saja!
Tribunpekanbaru/Syafruddin Mirohi
Sebuah reklame berukuran besar yang berada di Simpang Lima Labersa Jalan Parit Indah, Kecamatan Bukitraya, dikeluhkan puluhan warga sekitar, karena mengancam rumah warga sewaktu-waktu roboh

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Bando jalan yang kini berdiri di beberapa ruas jalur di Kota Pekanbaru, ternyata melanggar aturan. Baik itu Perda ataupun Perwako. Tentunya pendirian beberapa bando yang sudah terpasang lama tersebut, dipertanyakan keabsahannya.

Seperti halnya bando di Jalan Riau, Tuanku Tambusai, Harapkan Raya, Soekarno Hatta, HR Subrantas dan banyak lagi bando yang terpasang di ruas jalan lainnya. Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Zulfan Hafiz ST menyebutkan, keberadaan bando tersebut adalah ilegal.

"Selama ini, kita kan tidak tahu, apakah pemasangan bando ini dipungut biaya atau tidak. Jika memang dipungut, ke mana pergi uangnya. Yang pasti pemasangannya ilegal," tegas Zulfan, Selasa (1/9/2015).

Politisi NasDem ini mengharapkan, agar dinas terkait menindaklanjuti persoalan ini. Terutama Distaruba dan Satpol PP. Dewan meminta supaya bando-bando ini dipotong. "Kita minta Pemko konsisten untuk menegakan aturan, tidak spesial di sini," katanya kepada Tribunpekanbaru.com. (*)

Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di http://ift.tt/1w0o05e. Ikuti Video Berita di http://ift.tt/1el3FUh

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru



from pekanbaru tribunnews

PLN Upayakan Modifikasi Cuaca untuk Isi Waduk


Social Media
Login     Tribun JualBeli
Selasa, 1 September 2015

PLN Upayakan Modifikasi Cuaca untuk Isi Waduk

Selasa, 1 September 2015 11:37

PLN Upayakan Modifikasi Cuaca untuk Isi Waduk
Utusanriau.com
PLTA Koto Panjang, Kampar

Laporan: Ilham Yafiz

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kekeringan yang terus terjadi di kawasan Sumatera bagian utara menyebabkan dua waduk utama yang bertugas sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menyuplai kebutuhan listrik di Riau, dan Sumatera Barat.

Kedua waduk tersebut, Waduk Koto Panjang, di Riau dan Danau Singkarak di Sumatera Barat. Guna meningkatkan jumlah air di kedua waduk tersebut, PLN Wilayah Riau dan Kepri mengupayakan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

"Apabila tidak dilakukan, kemungkinan terjadi pemadaman bergilir. Upaya perlu dilakukan, saat ini bekerja sama dengan BPPT melakukan TMC," ungkap manager sektor Pembangkit PLN Pekanbaru, Charles Leonard Damanik di Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru, Selasa (1/9/2015). (*)

Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di http://ift.tt/1w0o05e. Ikuti Video Berita di http://ift.tt/1el3FUh

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru



from pekanbaru tribunnews

Nenek 51 Tahun Lahirkan Cucu Sendiri


Social Media
Login     Tribun JualBeli
Selasa, 1 September 2015

Nenek 51 Tahun Lahirkan Cucu Sendiri

Selasa, 1 September 2015 11:19

Nenek 51 Tahun Lahirkan Cucu Sendiri
DeAnne Billings/Be Magazine/ABC News
Sherri Dickson (51) mengandung dan melahirkan cucu perempuannya. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah mengalami keguguran, impian Mandy Stephens untuk menjadi seorang ibu akhirnya terkabul. Ia menjadi ibu dari bayi perempuan yang lahir dari rahim wanita lain, yang tak lain adalah ibunya sendiri.

Sherri Dickson (51), dengan senang hati menjadi ibu pengganti dari anak putrinya, Mandy Stephens (32). Hal itu dilakukan setelah Mandy keguguran saat usia janin laki-lakinya 24 minggu.

Dokter memperingatkan, Mandy bisa hamil lagi, tapi peluang keguguran tetap besar karena serviksnya buka terlalu cepat.

Ia dan sang suami pun memikirkan cara lain agar bisa punya anak. Sempat terlintas untuk adopsi.

Namun saat itulah sang ibu dan adik perempuan Mandy mengajukan diri menjadi ibu pengganti. Setelah bertemu dengan dokter, Sherri jadi pilihan untuk mengandung anak putrinya.

Alasannya, sang ibu sudah memiliki pengalaman hamil tiga kali. Lagipula ia belum menopause dan lebih siap dalam hal psikologis. Hal itu diungkapkan pada media Be Magazine, seperti dilansir Huffington Post, Minggu (31/8/2015).

Sementara itu Sherri sangat senang bisa membesarkan cucu dalam rahimnya. Selain karena kehamilan yang dulu lancar, mengandung seorang bayi juga memberikan manfaat baginya.



from pekanbaru tribunnews

Anggota DPRD Dapil 3 Kampar Tolak Bacakan Hasil Reses, Ini Alasannya


Social Media
Login     Tribun JualBeli
Selasa, 1 September 2015

Anggota DPRD Dapil 3 Kampar Tolak Bacakan Hasil Reses, Ini Alasannya

Selasa, 1 September 2015 11:07

Anggota DPRD Dapil 3 Kampar Tolak Bacakan Hasil Reses, Ini Alasannya
TRIBUN PEKANBARU/FERNANDO
KURSI KOSONG - Tempat duduk yang sedianya untuk Anggota DPRD Kampar tampak kosong saat kunjungan DPRD Tanah Datar, Jumat (20/12) di Gedung DPRD Kabupaten Kampar.

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Anggota DPRD Kampar asal Daerah Pemilihan III menolak membacakan hasil reses pada Sidang Paripurna, Senin (31/8/2015). Dapil ini mencakup Kecamatan Kampar Kiri, Kampar Kiri Hilir, Kampar Kiri Tengah, Kampar Kiri Hulu dan Gunung Sahilan.

Penolakan membaca hasil reses itu disampaikan secara resmi dalam forum Sidang Paripurna. Pernyataan itu disampaikan di hadapan Asisten Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Ahmad Yuzar dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang hadir.

"Kita menolak membacakan hasil reses. Bukan menolak hasil reses. Tolong dipertegas, jangan sampai salah pengertian," tegas Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini. Menurut dia, hasil reses tetap disampaikan untuk diarsipkan ke dalam materi Sidang Paripurna.

Habiburrahman menuturkan, penolakan itu bukan tanpa alasan. Ia mengemukakan, selama ini hasil reses tertampung dalam susunan APBD sangat minim. Ia memperkirakan hanya sekitar 25 persen dari seluruh hasil reses.

Habiburrahman mengakui, dewan kerap disentil oleh masyarakat. "Tahun lalu reses. Tahun ini reses lagi. Tapi nggak ada yang terealisasi," ujarnya menirukan sentilan masyarakat.

Menurut Habiburrahman, merunut situasi politik saat ini, Sidang Paripurna tidak cukup untuk menggolkan hasil reses. Anggota dewan masih harus melakukan lobi-lobi politik secara persuasif kepada SKPD. Padahal, hasil reses menjadi berpayung hukum karena disampaikan dalam Paripurna. Dimana, Paripurna merupakan forum tertinggi di lembaga legislatif.

"Kalau harus melakukan pendekatan persuasif lagi, untuk apa ada Paripurna. Untuk apa ada reses?," kesalnya mempertanyakan kekuatan hasil reses tersebut dalam penyusunan anggaran. (*)

Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di http://ift.tt/1w0o05e. Ikuti Video Berita di http://ift.tt/1el3FUh

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru



from pekanbaru tribunnews

Sugar Glider Pekanbaru Ingin Kembangkan Satwa Langka


Social Media
Login     Tribun JualBeli
Selasa, 1 September 2015

Sugar Glider Pekanbaru Ingin Kembangkan Satwa Langka

Selasa, 1 September 2015 11:04

Sugar Glider Pekanbaru Ingin Kembangkan Satwa Langka
TribunPekanbaru/TheoRizky
Binatang mungil yang dimiliki Komunitas Sugar Glide Pekanbaru tersebut kini mulai banyak diminati masyarakat karena bentuknya yang imut dan jinak sehingga gampang untuk diajak bermain 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Banyak komunitas yang hadir di Pekanbaru, beberapa dari komunitas ini karena kecintaan mereka terhadap suatu jenis hewan.

Satu diantara komunitas pecinta hewan ini yakni Sugar Glider Pekanbaru.

Anggota komunitas ini terdiri dari orang-orang yang mencintai hewan berkantong bernama Sugar Glider.

Wakil Ketua Sugar Glider Pekanbaru, Randi Khatami mengatakan awal terbentuknya komunitas ini pada tahun 2012 yang lalu.

Komunitas ini berawal dari sering berkumpulnya pecinta hewan Sugar Glider yang saat ini sudah termasuk langka.

Randi mengatakan tujuan dari dibentuknya komunitas ini sebagai sarana berkumpul dan tukar pikiran cara merawat hewan Sugar Glider.

Selain itu komunitas ini juga dibentuk dengan tujuan melestarikan hewan yang sudah termasuk langka ini, serta mensosialisasikan hewan Sugar Glider kepada masyarakat.



from pekanbaru tribunnews

Siswa di Pelalawan Libur 3 Hari Akibat Bencana Asap


Social Media
Login     Tribun JualBeli
Selasa, 1 September 2015

Siswa di Pelalawan Libur 3 Hari Akibat Bencana Asap

Selasa, 1 September 2015 11:01

Siswa di Pelalawan Libur 3 Hari Akibat Bencana Asap
Tribun Pekanbaru/Johanes Tanjung
Kondisi ini mempengaruhi cuaca Selasa (1/9/2015) pagi di Pelalawan. Kabut asap tebal menyelimuti udara di Pangkalan Kerinci dan sekitarnya. 

Laporan: Johannes Tanjung

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Kabut asap tebal yang melanda beberapa daerah di Kabupaten Pelalawan, tidak hanya mengganggu aktivitas warga, Selasa (1/9). Bahkan mulai mengancam Proses Belajar Mengajar (PBM) di sekolah-sekolah.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pelalawan, H Tengku Mukhlis, kepada tribun mengungkapkan Pemerintah Daerah (Pemda) mengambil keputusan untuk meliburkan siswa-siswi sekolah. Libur sekolah ini berlaku hingga tiga hari kedepan. Meliputi murid di tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud), Taman Kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD).

"Ini sesuai intruksi pak bupati, melihat kabut asap yang semakin tebal dan rentan menyerang anak sekolah. Maka diliburkan secara situasional. Jika tingkat SMP dan SMA juga mulai terkena ISPA, bisa diliburkan," tutur Tengku Mukhlis.

Sekda Tengku Mukhlis menyebutkan, imbauan meliburkan murid sekolah telah disampaikan ke Dinas Pendidikan (Disdik). Kemudian mengkoordinasikan dengan Dinas Kesehatan (Diskes) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH). (*)

Baca selengkapnya di Harian Tribun Pekanbaru edisi BESOK. Simak lanjutannya di http://ift.tt/1w0o05e. Ikuti Video Berita di http://ift.tt/1el3FUh

FOLLOW Twitter @tribunpekanbaru dan LIKE Halaman Facebook: Tribun Pekanbaru



from pekanbaru tribunnews