Kamis, 25 Juni 2015

Kegelisahan Dapat Dipicu Faktor Duduk Terlalu Lama


Social Media
Partner Site
Login     Tribun JualBeli
Kamis, 25 Juni 2015

Kegelisahan Dapat Dipicu Faktor Duduk Terlalu Lama

Kamis, 25 Juni 2015 19:38

Kegelisahan Dapat Dipicu Faktor Duduk Terlalu Lama
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Orang-orang yang menghabiskan banyak waktu untuk duduk, entah itu dalam perjalanan ataupun di depan komputer dan tv, berisiko tinggi terserang kegelisahan dan kecemasan, menurut hasil penemuan terbaru.

Para peneliti mengkaji sembilan studi mengenai tingkat kecemasan masyarakat serta perilaku menetap mereka, selain itu dilihat juga berapa lama mereka menghabiskan waktu untuk menonton TV, bekerja di depan komputer dan bermain video game. Hasilnya setelah diamati, studi menunjukkan “bukti moderat” adanya peningkatan perilaku menetap yang menyebabkan mereka berisiko lebih tinggi mengalami kecemasan. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di journal BMC Public Health 18 Juni lalu.

Menurut para peneliti, memahami berbagai faktor yang dapat meningkatkan kegelisahan dan kecemasan, dapat membantu penyedia layanan kesehatan untuk mengembangkan strategi yang bisa digunakan untuk menurunkan dan mengelola rasa cemas tersebut.

“Hal yang penting bagi kita untuk memahami berbagai faktor perilaku yang berkaitan dengan kecemasan, agar dapat mengembangkan strategi dalam mencegah dan mengelola penyakit ini, “ ujar peneliti Megan Teychenne, seorang dosen di Deakin University's Centre for Physical Activity and Nutrition Research di Australia.

Penelitian telah menghubungkan perilaku menetap dengan masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2 dan osteoporosis. Tapi, hanya ada sedikit penelitian yang meninjau bagaimana pengaruh duduk terlalu lama berefek pada kesehatan, ujar sang peneliti.

Menurut para peneliti, kecemasan telah memengaruhi lebih dari 27 juta orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, 18,1 persen orang menderita gangguan kecemasan tahunan, menurut National Institute of Mental Health.

Dalam penelitian, para peneliti mengamati sembilan penelitian yang diterbitkan antara tahun 1990 hingga tahun 2014 yang berkaitan antara duduk terus-menerus dan tingkat kecemasan. Studi memiliki ukuran yang bervariasi, termasuk jumlah responden, mulai dari 200 orang hingga 13 ribu peserta. Dua studi diantaranya juga memerhatikan efeknya pada anak-anak dan remaja.



from pekanbaru tribunnews

0 komentar:

Posting Komentar