Rabu, 10 Juni 2015

Banyak Transjender Depresi karena Cemas Ditolak Orang yang Dicintai


Social Media
Partner Site
Login     Tribun JualBeli
Rabu, 10 Juni 2015

Banyak Transjender Depresi karena Cemas Ditolak Orang yang Dicintai

Rabu, 10 Juni 2015 15:39

Banyak Transjender Depresi karena Cemas Ditolak Orang yang Dicintai
DAILYMAIL.CO.UK
Bruce Jenner yang telah berubah menjadi Caitlyn Jenner, menyatakan kegembiraan saat menjalani pemotretan sampul depan dan profil untuk majalah Vanity Fair, dibanding saat dirinya memenangkan medali emas saat Olimpiade dulu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Walau secara legal kita hanya mengenal dua jenis kelamin, pria dan wanita, tapi secara medis sebenarnya ada banyak keragaman seksual. Keengganan masyarakat untuk menerima orang-orang yang punya preferensi seksual berbeda ini kerap menimbulkan tekanan jiwa bagi orang yang memilikinya.

Transgender atau orang yang merasa jenis kelaminnya tidak sesuai dengan apa yang mereka rasakan, seperti halnya orang yang punya orientasi seksual sesama jenis, sering membutuhkan konseling dari psikolog atau psikiater.

Banyak dari mereka yang merasa depresi dan cemas karena akan dikucilkan oleh masyarakat. Namun kecemasan terbesar adalah mereka akan ditolak oleh orang yang mereka cintai.

"Banyak orang yang harus menghadapi kecemasan atau depresi ketika mereka merasa tidak dapat menjadi siapa mereka yang sebenarnya," kata Helen R.Friedman PhD, psikolog yang banyak menangani identitas jender dan transjender.

Selain bergulat dengan diri sendiri, diskrimnasi yang mereka terima juga bisa memicu depresi, penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang, bahkan gangguan mental yang membutuhkan terapi.

Bagi sebagian, keputusan untuk menjadi diri sendiri membawa rasa lega dan kebanggaan. Charles (Chloe) Anderson, adalah transjender wanita di Floria, AS. Selama bertahun-tahun ia membenci dirinya sendiri dan takut tak ada seorang pun yang bisa memahami dirinya. Akhirnya ia mengikuti sesi konseling dan berani membuka dirinya.

Keluarganya memang tidak mendukungnya, tapi Anderson merasa hidupnya lebih baik. Ia lalu mengikuti terapi hormonal dan makin yakin untuk mengubah identitasnya secara legal.



from pekanbaru tribunnews

0 komentar:

Posting Komentar